BERPIKIR POSITIF
Macam-Macam Berpikir Positif
1. Berpikir positif untuk menguatkan cara pandang
Berpikir jenis ini digunakan seseorang untuk mengukuhkan cara pandang nya tentang sesuatu. Dengan demikian, ia akan merasa pandangannya benar walau hasilnya negatif. Contoh : perokok yang membenarkan pendapatnya tentang merokok. Menurutnya, rokok bisa menenangkan saraf dan membuatnya stabil dalam bekerja atau berinteraksi dengan anak-anaknya. Karena itu ia merokok agar tetap stabil.
Jenis cara berpikir seperti ini dapat berguna jika dipakai untuk mengukuhkan satu gagasan yang membantu diri sendiri dan orang lain. Contoh cara berpikir positif untuk menguatkan pendapat adalah cara berpikir Roger Panster, juara dunia lari seratus meter, yang mendengar pendapat seseorang komentator bahwa makhluk apapun dimuka bumi ini tidak dapat mungkin menempuh jarak satu mil dalam tempo tiga menit. Panster tidak mengomentari pendapat ini, tapi ia yakin dapat melakukannya. Ia tidak membuang waktu dengan berdebat. Ia segera berlatih lari sejauh satu mil dalam tempo tiga menit. Seperti biasa, orang-orang yang merasa dirinya tidak akan berhasil mengkritik dan mematahkan semangat orang lain. Kritik mereka cukup pedaa, tetapi Panster tidak mengindahkannya. Olok-olokan mereka tidak didengarkannya. Ia terus berusaha lari sejauh satu mil dalam tempo tiga menit. Dalam waktu kurang dari enam bulan, ia menjadi orang pertama yang berhasil melakukan hal itu. Ia berhasil menghancurkan jaring-jaring pikiran negatif. Ia berhasil mengukuhkan pendapatnya bukan dengan ucapan, melainkan dengan tindakan.
2. Berpikir positif karena pengaruh orang lain
Seseorang dapat berpikir positif karena pengaruh orang lain. Contoh : ketika menonton acara binaraga dan olahragawan, Anda tiba-tiba ingin berolahraga. Bisa jandi anda benar-benar memulainya kemudian selalu berlatih sampai mendapat berat badan dan kesehatan yang diinginkan. Bisa jadi pula kegiatan olahraga ituanda tinggalkan setelah melakukan beberapa kali. Pengaruh berpikir positif ini bis menjadi negatif bagi sebagian orang yang terpengaruh oleh orang lain, tapi kemudian kehilangan semangat dan merasa frsutasi. Bisa juga berpengaruh positif dan mendorong seseorang untuk ikut memulai dan tidak membuang-buang waktu untuk sesuatu yang negatif atau berkeluh kesah. Justru ia terus berbuat, menganalisis, dan memperbaiki perbuatannya sampai ia berhasil meraih yang diinginkan.
Ini salah satu contoh tentang mengikuti orang lain. Dengan syarat anda mengikuti cara dan informasi yang benar, kemudian menganalisis dan memoerkuatnya dengan pikiran anda sendiri sampai menjadi bagian dari diri anda. Dunia luar menjadi referensi bagi kemajuan dan perkembangan hidup anda menuju yang lebih baik.
3. Berpikir positif karena momen tertentu
Pernahkah anda bertanya, mengapa perilaku manusia menjadi lebih baik di bulan Ramadhan dan bulan-bulan suci lainnya?
Momen tersebut memiliki ikatan spiritual dengan manusia. Tak seorangpun mau membuat Allah murka dan semua orang tentu ingin mendapatkan kebaikan yang banyak. Dengan demikian, orang akan memerhatikan perilakunya dan berhati-hati dalam bersikap terhadap orang lain dan pada diri sendiri. Tetapi setelah bulan Ramadhan ia kembali seperti sedia kala, bahkan bisa lebih buruk. Mengapa demikian? Karena pikiran dan perilaku positifnya bergantung pada momen tertentu, bukan pada nilai yang berlaku sepanjang masa.
Selain bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki perilaku, berpikir positif yang berkaitan dengan waktu ini, bisa pula dimanfaatkan untuk membangun kebiasaan-kebiasaan positif yang baru.
4. Berpikir positif saat menghadapi kesulitan
Ketika seseorang mengidap penyakit berbahaya, kehilangan salah satu organ tubuhnya karena sebuah kecelakaan, atau kehilangan orang yang dicintainya, ia melalui beberapa tahap kejiwaan yang bisa berlangsung sekian lama. Ia juga dapat berhenti pada sikap menerima, berusaha untuk tetap maju, berpikir positif dan fokus pada upaya menyelesaikan masalah. Sebagian orang menghadapi masalah dalam hidupnya dengan sikap negatif dan menjadi dendam pada segala sesuatu. Pikirannya negatif, konsentrasinya pada kemungkinan terburuk, dan perasaannya negatif. Tentu saja hal ini mempengaruhi perilaku dan semua sisi kehidupannya.
Sebagian orang, ketika menghadapi musibah semakin dekat dengan Allah. Selanjutnya ia memikirkan bagaimana menyikapi masalah yang sedang ia hadapi, berusaha mengambil manfaatnya, dan mengubahnya menjadi sebuah keahlian. Dalam kondisi seperti itu, Allah mengirimkan risalah kepada kita agar mengubah pikiran dan perilaku yang negatif dn berbahaya bagi kita atau orang-orang yang kita cintai. Selain itu, kita dituntut untuk lebih erat menjalin hubungan dengan-nya, berakhlak mulia, dan selalu berusaha sampai berhasil menggapai kesuksesan.
5. Selalu berpikir positif
Inilah jenis berpikir positif yang paling baik dan paling kuat karena tidak terpengaruhi oleh ruang, waktu dan pengaruh lainnya. Ia menjadi kebiasaan. Ada masalah atau tidak, ia selalu bersyukur kepada Allah. Selanjutnya ia berpikir mencari solusi dari segala kemungkinan hingga pikiran itu menjadi kebiasaan hidupnya. Orang yang memiliki kepribadian semacam ini akan menjalani hidup dengan damai, tenang, dan bahagia.
Komentar
Posting Komentar